Menentukan jumlah kebutuhan kecambah kelapa sawit (KKS) per hektarnya adalah dengan mempertimbangkan hal-hal seperti kerusakan selama transportasi, kematian selama pembibitan, seleksi dan persentase kematian bibit setelah ditanam di lapangan. Atas dasar hal tersebut dapat ditaksasikan jumlah kebutuhan kecambah kelapa sawit dengan perhitungan sebagai berikut :
1. Kecambah di Pre Nursery = 100 %
– Kerusakan selama trasportasi = 4 %
– Kematian dan lain-lain selama di PN = 4 %
– Seleksi di PN = 4 %
Maka bibit yang siap dipindahkan ke Main Nursery adalah sebanyak 88 % (100% – 12%)
2. Bibit ditanam di Main Nursery = 88 %
– Kematian dan lain-lain di main nursery = 3 %
– Seleksi pertama (umur 6 bulan) = 5 %
– Seleksi kedua (umur 9 bulan) = 3 %
– Seleksi ketiga (umur 12 bulan) = 2 %
Maka bibit yang siap ditanam kelapangan adalah sebanyak 75 % (88% – 13%)
3. Taksasi persentase kamatian bibit setelah ditanam di lapangan adalah ± 10 % dengan asumsi yaitu apabila tidak ada terjadi force majeure di lapangan.
Dengan berdasarkan hal-hal tersebut (poin 1 – 3) maka kebutuhan kecambah untuk per satu hektarnya dengan kerapatan tanam 135 pokok / hektar adalah sebagai berikut :
Kebutuhan Kecambah = (135 + 10 %) x (100 / 75)